Monthly Archives: December 2014

Frans Magnis Suseno dan Joko Widodo

Frans Magnis Suseno dan Joko Widodo
Catatan Wawan Setiawan

Gateway Bandung, 27 Desember 2014 05.19 WIB
——
Saya sudah membaca surat dari Romo Frans Magnis Suseno terhadap Presiden Joko Widodo di Jakarta Post yang berbahasa Inggris dan yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.

Saya juga ingat surat dari Romo Frans, guru besar filsafat di Universitas Driyakara, yang banyak menulis buku, bahwa Frans tidak mendukung calon presiden Prabowo karena manifesto Gerindra yang terkesan anti toleransi dan plural, salah satunya ingin menegakan kemurnian agama.

Surat Frans thd Presiden Joko Widodo, sudah jelas, bahwa romo Frans sangat kecewa dengan Presiden Joko Widodo, bahkan romo Frans menganggap Joko Widodo tak ubahnya Presiden lain Indonesia selama ini yang hanya mengejar ambisi kekuasaan.

Kekecewaan Frans terutama tidak ada sikap tegas Presiden Joko Widodo terhadap kasus kasus pelanggaran HAM di Papua. Didalam kasus Papua, Presiden Joko Widodo menjadi ambigu dan misterius, serta sama sekali tidak menunjukan sikap keberpihakan terhadap masyarakat Irian yang 90% mendukungnya,

Frans menulis bahwa kedatangan Joko Widodo ke Papua tanpa ada solusi jelas, hanya akan sia sia dan tidak bermanfaat, tapi Frans juga menulis Presiden Joko Widodo masih punya waktu untuk bertindak,
Saya pribadi, bisa anda lacak dari tulisan tulisan saya, pada awal pencapresan saya memilih golput, karena melihat dua kandidat tidak ada yang mempunyai visi jelas terhadap masa depan bangsa dan negara, dan seperti halnya romo Frans, ‪#‎akhirnyamemilihJokowi‬ hanya karena alasan tidak ingin ada kekuatan radikal agama yang ada di belakang Prabowo menguasai negeri ini,

Saya pikir orang seperti saya ini banyak sekali (swing voters), itu terlihat dari pengakuan Denny JA dengan LSI, bahwa sekitar 2 minggu sebelum pemilihan, selisih gap dua kandidat hanya sekitar 0.5% dan akhirnya Jokowi rebound karena umroh (menggunakan strategi agama untuk meraih dukungan) dan artis artis top macam Slank, Sherina, sampai Sting yang peduli sosial melakukan Twit #akhirnyamemilihJokowi

Artis seperti Sting adalah artis yang peduli sosial dan kemanusiaan seperti halnya romo Frans, mereka dulu mendukung Joko Widodo karena berharap ada harapan baru dalam penegakan kemanusiaan di Indonesia.
Tapi dari hari ke hari, Presiden justru konsisten menunjukan kontra kemanusiaan dan publik, mulai dari rencana pembelian Lapindo untuk membayar ganti rugi yang belum dibayar, sampai memuncak kasus di Irian yang tanpa ada sikap jelas dari Presiden
Saya mendengar tanggal 27-28 Desember 2014 ini, Presiden Joko Widodo akan ikut merayakan natal di Papua, tapi saya kira tulisan romo Frans benar, bahwa rakyat Papua lebih memilih solusi daripada dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo

wawan@baliooo.com

Marxisme Leninisme vs Stalinisme

Marxisme Leninisme vs Stalinisme
Catatan Wawan Setiawan

Gateway Bandung, Rabu 24 Desember 2014 06.09 WIB


Saya sudah beberapa hari tidak menulis, karena badan demam dan pusing urusan kantor, tapi saya yakin saya tidak boleh berhenti untuk menulis, karena dengan menulis kita harus membaca, mengingat dan melatih otak.

Beberapa hari yang lalu, di forum Komunis Indonesia, jujur saja, itu forum yang admin utamanya saya sendiri, untuk menampung pemikiran pemikiran Marxisme Leninisme, ada yang menyanyakan apa bedanya Marxisme dan Stalinisme?

Ini bahasan menarik, dan saya tidak akan bosan untuk menjelaskannya kepada anak anak muda yang gairah belajarnya tinggi

Marxisme Leninisme, adalah pemikiran Karl Marx dan Lenin, di abad 19, dengan latar belakang kemajuan ilmu fisika Newton, Albert Einstein, revolusi industry, dan kaum agamawan yang berada di posisi kekuasaan untuk menipu rakyat kecil, mereka khotbah bahwa dunia adalah tempat penderitaan, sedangkan akherat-lah tempat kebahagiaan. Ini agar rakyat kecil tidak kritis atas kebobrokan dan moral korup pemerintahan yang sebernarnya merugikan mereka.

Marxisme Leninisme adalah ilmu analisa, dimana harus konstekstual, sesuai ruang dan waktu, serta sejarah sejarah lama.

Marx dan Lenin menekankan bahwa setelah melakukan analisa histori terhadap sejarah, maka tujuannya adalah menciptakan sejarah peradaban baru yang lebih baik, dan ini harus terus menerus, tidak boleh stagnan berhenti.

Ilmu analisa Marx dan Lenin di Indonesia diadopsi oleh Ir. Soekarno, lalu Ir. Soekarno menamainya dengan Marhaenisme, yaitu saripati budaya budaya lama Nusantara menjadi Pancasila

Sedangkan Tan Malaka, yang melanglang buana sampai ke Belanda, Jerman, dan Russia, dan mungkin dialah orang Indonesia pertama yang naik keteta Trans Siberia, kereta dari Moscow ke Vladivostok sejauh 10.000 KM lebih, menyatakan bahwa untuk maju harus mengadopsi ilmu science barat, dan menghilangkan budaya takhyul Nusantara. Ini dituangkan didalam bukunya berjudul Madilog

Tan Malaka tahu betul mengapa barat bisa kuat dan hegemoni, karena mereka menguasai sains, dan mengapa Nusantara lemah, karena banyak hal takhyul yang dipercaya oleh rakyat Nusantara

Dari sini, setiap orang boleh melakukan ilmu analisa sendiri terhadap Nusantara, seperti Ir. Soekarno atau Tan Malaka, apa SWOT Nusantara, apa kekuatan dan kelemahan Nusantara, silakan dianalisa sendiri sesuai ruang waktu, dan perkembangan zaman global abad 21

inilah yang disebut sebagai Marxisme-Leninisme, melakukan analisa history untuk tujuan menciptakan peradaban yang lebih baik lagi, demikian terus menerus harus secara dialektis, tidak boleh yang namanya ilmu analisa itu berhenti, karena dasar filsafatnya adalah segala sesuatunya terus menerus bergerak dan berubah.

Stalinisme, adalah pemikiran Stalin yang didapat dari guru-gurunya, seperti Lenin, Plekhanov, Trotsky, dlsb.

Stalin memang mempunyai keberhasilan gemilang, meski banyak memakan banyak korban, misal Russia menjadi negara dengan tingkat sekolah dan baca tulis tertinggi di dunia, ekonomi nomor dua setelah Amerika, meski ekonominya tanpa expor dan impor, dan hanya ekonomi lokal.

Stalin juga pemimpin yang membangkitkan seluruh jiwa rakyat Russia untuk mempertahankan Motherland dari serangan Adolf Hitler Nazi Jerman dengan operasi Barbarosa, operasi serangan terbesar Jerman untuk menginvasi Russia

Keberhasilan dan keberhasilan ini membuat Stalin bak kaptain kapal Titanic yang sangat megah, Stalin pernah mengatakan bahwa “Tuhan-pun tidak akan mampu untuk menghancurkan USSR”

Stalin menganggap bahwa pemikirannya tidak perlu di-inovasi atau direvisi lagi, atau dianggap bahwa pemikirannya adalah ajaran final atau menjadi dogma.

Cara berpikir Stalin memang mirip dengan cara berpikir orang zaman dulu di abad abad awal, abad 0 atau abad 7, bahwa pemikirannya thd Komunisme adalah FINAL.

Dan inilah yang menjadi malapetaka USSR. Nikita Khurschev adalah orang pertama yang ingin mereformasi pemikiran Stalin, dan akhirnya terpental dan dipecat serta menjadi tahanan rumah, sedangkan Gorbachev ingin melakukan reformasi Komunisme di tahun 1989 malah dikudeta dan ditangkap oleh KGB

Memang begitulah rata rata nasib para reformis dan revisionis, Khrushchev dan Gorbachev dipecat dan ditahan rumah karena ingin mereformasi dan merevisi Komunisme, …tapi cobalah Anda melakukan reformasi atau revisi dogma agama, semoga anda tidak kehilangan kepala

—–
wawan@baliooo.com
Creativity, the real power to change the World

Richard Feynman

Richard Feynman
Catatan Wawan Setiawan

Gateway Bandung, 12 Desember 2014 05.52 WIB

Tulisan ini khusus saya hadiahkan ke Alexandra, yang hari ini genap berumur 9 tahun.


Hampir setiap hari, saya dan istri mencoba sarapan pagi bersama, dan biasa kami banyak ngobrol tentang sosial politik, termasuk perbedaan tajam kami dalam perspektive agama. Namun kemaren saya ditanya, siapa orang yang paling saya kagumi?

Saya menjawabnya, Richard Feynman, itu jelas, di situs baliooo.com, saya menempatkan Feynman sebagai yang utama. Lalu saya ditanya lagi, mengapa tidak Albert Einstein atau Steve Jobs, CEO Apple?

Lalu saya menjelaskan, Albert Einstein adalah pribadi genius introvert, sulit dipahami, sedangkan Steve Jobs terlalu kapitalistik. Feynman adalah pribadi humble jenius. Ia seorang dosen Caltech yang penuh humor dan nyentrik. Ia bisa menerangkan konsep konsep fisika terutama quantum mechanic yang rumit menjadi mudah dimengerti oleh orang lain. Ia juga menulis filsafat, dan juga punya cara pandang sendiri thd alam semesta. Ini dibuatkan videonya berjudul “quantum mechanical view of reality”, sebuah pandangan atau perspektive alam semesta secara mekanikal di level partikel quantum. Orang tuanya dari kecil selalu memintanya melihat suatu masalah dari “another point of view”.

Tanpa ada Feynman, maka hampir tidak mungkin ada nanotechnology, atau Steve Jobs. Khusus untuk Alexa, saya harus membisikinya, Feynman adalah keluarga Russian, orang tuanya adalah Russian yang menjadi immigran ke Amerika. Feynman juga mempunyai perspektive menarik tentang USSR, wilayah dimana asal usul keluarga ayah ibu kakek nenek-nya lahir dan berkembang. Ia mengkritik rezim USSR yang terlalu kaku, sehingga mematikan creativity manusia.

Terlepas dari ini semua, di dunia ini banyak sekali cara pandang atau world view versi manusia, bisa berupa theologi, mistikal, atau science. Tapi cara pandang Richard Feynman tentang alam semesta sangat menarik, seperti sebuah code software, dan ketika di eksekusi di ranah teknology, muncul di layar otak kita “It is work”


wawan@baliooo.com
Creativity, the real power to change the world

Comfort Zone, Russia, dan saya

Comfort Zone, Russia, dan saya
Catatan Wawan Setiawan

Edisi Alexandra 9 tahun, Gateway Bandung 11 Desember 2014 06.43
——

Tulisan ini, saya persembahkan untuk ulang tahun puteri saya Alexandra, yang besok akan berulang tahun yang ke 9 di Russia. Dari awal saya memang menginginkan Alexa masa kecilnya dijalani di negeri yang lebih maju dari Indonesia, dan mempunyai sosial security, terutama pendidikan yang cukup bagus.

Baiklah saya mulai, saya yakin kita semua tahu bahwa comfort zone adalah jebakan manusia untuk menjadi stagnan, tidak berkembang, dan sulit move on. Banyak buku dan tulisan tentang ini, tapi guru terbak bagi saya adalah pengalaman.

Ketika saya bisnis broadband satellite, dan mulai bagus di usia saya yang cukup muda, sekitar 30 tahun, saya mengatakan ke staf staf saya terutama Nugroho Agustino bahwa cycle bisnis ini saya prediksi hanya akan 3 tahun, setelah itu kita harus segera melakukan move on diversifikasi.

Seolah saya seperti orang yang sadar, bahwa ketika jaya pasti ada batas waktunya, kenyataannya, karena ini jebakan comfort zone, saya tetap gagal melakukan diversifikasi.

Ternyata, hal ini tidak saja saya alami personal. Negeri Russia, negeri dimana anak saya lahir dengan suhu minus 22, ternyata mengalami hal yang sama. Kebangkitan ekonomi mereka dari kebangkrutan Komunisme, yaitu kebangkrutan era tahun 1991-2000 adalah karena Presiden Putin mulai membangun pipa dan ekspor gas ke Eropa, sehingga Eropa ketergantungan gas dari Russia. Di tahun 2008 harga komoditas gas jatuh, sehingga ekonomi Russia jatuh lagi, dan dari sini mantan Presiden Medvedev sampai mengunjungi Steve Jobs untuk membangun proyek Skolkovo-nya, atau pusat inovasi Russia.

Para petinggi Russia sebenarnya sadar betul bahwa ekonomi mereka yang berbasis exporter gas dan oil terbesar di dunia, sangat membahayakan sustainability ekonomi mereka, sehingga mereka melakukan diversifikasi untuk memperbaiki SDM supaya lebih advance lagi.

Namun sekali lagi, comfort zone adalah jebakan paling maut bagi semua bisnis. Ternyata di tahun 2014 ini ketika harga oil jatuh, maka mata uang ruble Russia terdegradasi lebih dari 50%

Ini karena Russia terkena comfort zone, sebagai exporter oil dan gas terbesar di dunia, dan meski mereka sadar harus segera mendiversifikasi ekonominya di inovasi, tapi tetap saja terkena jebakan sulit move on atau sulit melakukan diversifikasi karena kondisi sebelumnya mereka jaya sebagai exporter gas dan oil terbesar di dunia

tampaknya, kondisi adalah hal yang terbaik bagi kita untuk bisa move on, berkaca dari pengalaman saya dan negeri Russia, sama sama gagal move on meski sadar harus segera mendiversifikasi bisnis, karena masih berada di atas, masih kondisi sangat nyaman atau kondisi belum memaksa, tapi ketika kondisi telah menjepit, mau tidak mau kita harus move on.

Dibalik semua musibah krisis ekonomi saat ini, sesungguhnya itu adalah momen tepat untuk mengembangkan diri anda menjadi pribadi yang lebih flexible, adaptif dan mudah move on….


wawan@baliooo.com
Creativity, the real power to change the world

Gennady Zhughanov, Ketua Partai Komunis Russia dan Jesus

Gennady Zhughanov, Ketua Partai Komunis Russia dan Jesus
Catatan Wawan Setiawan

Gateway Bandung, Rabu 10 Desember 2014 06.11 WIB


Gennady Zhughanov, seorang doktoral Fisika yang menjadi ketua Partai Komunis Russia, Partai yang suaranya melonjak paling signifikan di pemilu 2011, sehingga menjadi partai terbesar kedua di Russia setelah United Russia yang kehilangan dominasinya (tidak sampai 50%), pernah mengatakan bahwa Jesus adalah seorang Komunis pertama di dunia,

Tentu saja statemen ini tidak bertujuan politis agar menarik suara kaum christian orthodox, karena pada dasarnya Partai Komunis Russia ini yang paking getol mempertahankan nilai nilai komunis dan sekular, misalkan menolak adanya pelajaran agama di sekolah.

Tapi secara historical, di luar kepercayaan hocus pocus Jesus, kalau kita mengambil intisari sejarahnya, statemen Gennady Zhughanov itu sangat tepat.

Jesus, adalah simbol pemberontakan kaum miskin Yahudi, melawan penjajahan Romawi dibawah gubernur Pontius Pilatus.

Sejarah Jesus, tidak terlepas dari sejarah penjajahan Romawi di Israel, dan mungkin keadaannya sama, yaitu banyak rakyat miskin, korupsi, dan para agamawan menggunakan mitos mitos agama untuk memiskinkan rakjat.

Pemberontakan Jesus dimulai dari tindakan anarkisnya mengobrak abrik perdagangan Baitul Maqdis, kiblat shalat awal bagi kaum Yahudi. Di Baitul Maqdis, kemungkinan terjadi persekongkolan kaum agamawan dan kartel perdagangan, sehingga dengan anarkis Jesus dan pengikutnya mengobrak abrik pedagang disana.

Hal inilah yang membuat Pontius Pilatus menjatuhkan hukuman salib kepasa Jesus. Hukuman salib, sebenarnya tidak hanya dikenakan kepada Jesus saja, tapi bagi semua pelanggar hukum bagi pemerintahan penjajahan Romawi.

Tapi entahlah, kisah Jesus ini menjadi multiperspektive, ada keajaibannya, namun secara historical Jesus disalib akibat tindakan anarkisnya mengobrak abrik perdagangan di Baitul Maqdis, sebuah tindakan anarkis sekaligus berani melawan penjajahan yang berakibat dirinya disalib.

Dari kisah inilah kemungkinan besar Jesus dinobatkan oleh Zhughanov sebagai seorang Komunis pertama di dunia, karena anarkis, dan berani melawan persekongkolan perdagangan dan agamawan di tengah tengah kemiskinan rakyat Yahudi dibawah penjajahan Romawi.

Di Russia, Natal akan dirayakan di setiap tanggal 7 January, selamat Natal bagi kaum christian dan komunis, bagi kaum Christian mungkin merayakan natal adalah merayakan hari lahir juru selamat, …namun bagi kaum Komunis, merayakan natal adalah merayakan lahirnya seorang anarkis dengan pengikut kaum miskin (proletar) yang dengan berani mengambil tindakan anarki mengobrak abrik pedagang pedagang di baitul maqdis, ..mengobrak abrik persekongkolan kartelisasi perdagangan dan agamawan, anarki melawan penjajahan Romawi yang akhirnya menerima resiko terberat hukuman, yaitu disalib, seperti kisah William Wallace yang ingin memerdekakan rakyat Scotland dari Inggris.

——
wawan@baliooo.com
Creativity, the real power to change the world

Apakah tradisi “ngoprek” harus ditinggalkan di bisnis Internet Service?

Apakah tradisi “ngoprek” harus ditinggalkan di bisnis Internet Service?
Catatan Wawan Setiawan

Gateway Bandung, 9 Desember 2014 06.59 WIB
——

Saya hampir 3 tahun terlempar dari industry ISP, setelah masuk dan bekerja di Industry ini sejak umur 20 tahun atau tahun 1994, ketika ISP menggunakan lastmile dial-up. Tahun 2000-an, dipelopori oleh Jalawave Bandung, ISP menggunakan wireless 2.4 Ghz, dan saya membukanya di kota Yogya, Solo, Surabaya. Jalawave awalnya adalah milik ITB, awal mula pembentukannya untuk masuk ke industry teknologi Internet, dan menampung para alumninya. Membuat WISP atau Wireless ISP tahun 2000 sangat sulit, selain menggunakan akses direct dari Amerika melalui Satellite, install jaringan wireless-nya juga lumayan sulit, dari compile kernel, module driver orinoco wavelan, sampai optimasi Squid. Bahkan khusus Squid ada satu buku khusus yang ditulis oleh alumni elektro ITB.

Namun bisnis Internet Service perubahannya sangat cepat. Bisnis ini awalnya adalah bisnisnya anak anak yang suka “ngoprek”, dan di kisaran tahun 2006 menjadi bisnis yang dimasuki oleh para pemilik modal kuat meski minim pengetahuan IT. Saya sendiri tahun 2010 – 2011 melamar dan bekerja di ISP yang kuat modalnya. Namun di era era ini teman teman saya mengatakan “ngoprek” sudah tidak diperlukan lagi saat ini, karena perangkat wireless Mikrotik atau sejenisnya mudah sekali di-operasikan. Bahkan saya pernah merekrut anak anak STM untuk operasi NOC ISP dan mereka cukup terampil sebagai operator teknikal,

Saya akhirnya memilih keluar dari perusahaan, karena saya meminta divisi baru yang ingin langsung saya pimpin yaitu research and development tidak dikabulkan. Dulu saya meminta ini untuk antisipasi perkembangan zaman yang perubahannya sangat cepat.

Tahun 2014 ini secara tidak sengaja setelah bertemu kawan kawan yang bekerja di telco Jakarta, saya mulai bisa membaca peta arah bisnis Internet kedepan, yaitu FTTH atau kabel optic sampe ke end user. Harga Internet-pun semakin murah, sangat murah, sehingga mungkin orang akan sangat pragmatis memilih dengan kapital membeli akses internet NAP dan menyalurkannya ke dalam negeri, atau sebagai distributor IP transit.

Partner bisnis saya di Jakarta, yang cukup jeli membaca peta market masa depan memilih ini, beli dan jual. Tapi tak disangka, Sabtu kemaren saya kemakan omongan saya sendiri. Saya pernah punya niat melakukan banned ke lulusan Institut di Bandung, karena kecenderungannya mereka selalu merasa unggul dan pengin selalu unggul. Tapi secara tidak sengaja, ketika kami berbicara inovasi teknologi, kami banyak kecocokan visi arah bisnis kedepan dan teknologi apa yang harus dikembangkan untuk memenangkan persaingan. Anak anak dari Institut ini memang saya akui orang orang idealis, mereka tidak akan pernah meninggalkan budaya “ngoprek” dan inovasi meski harga akses Internet sangat murah.

Ini bisa saya lihat, ketika Sabtu ketemu saya, minggunya langsung tidak ragu diskusi dan mencoba menginstall apa yang saya tunjukan. Ini menunjukan gairah meng-“oprek”-nya sangat tinggi. Minggu sebenarnya saya ingin santai dan istirahat, tapi karena gairah untuk “ngoprek” partner saya di Bandung ini sangat tinggi, maka meski hari Minggu saya tetap layani sebentar.

Saya sendiri akan tetap melestarikan budaya “ngoprek” di Baliooo PT. Indomaya Wira Sejahtera, apalagi sudah ketemu partner di Bandung yg sama sama tukang ngoprek.

Seperti kata Presiden Vladimir Putin, biarkan negara lain meninggalkan nasionalisme, tapi nasionalisme adalah existensi Russia, saya juga sama, biarkan ISP lain meninggalkan budaya “ngoprek” dan inovasi, tapi budaya “ngoprek” dan inovasi adalah existensi dari Baliooo,

Saya juga mulai berpikir, pumpung ini di Bandung, saya ingin membuat bengkel oprek dan inovasi, dan agar bisa dipake anak anak di Institut disini ngoprek dan inovasi yang kompatible dengan Industry zaman, sehingga apa yang dipelajari di Institut dan dunia kerja kompatibel.

Tapi di bengkel ingin saya kasih tulisan “dilarang tinggi hati dan marah kalau CEO menggoblok nggoblokan para junior tukang oprek”

——
wawan@baliooo.com
Creativity, the real power to change the world

Koes Plus dan Nasionalisme

Koes Plus dan Nasionalisme
Catatan pendek Wawan Setiawan

Gateway Bandung, Sabtu 7 Desember 2014 06.32
———
Akhir akhir ini saya sedang getol mendengarkan Koes Plus Live Sunatan Party 2010 di Purwokerto melalui Soundcloud. Di situ saya baru tahu secara langsung tentang pengakuan Koes Plus yang pernah dipenjarakan oleh Ir. Soekarno. Koes Plus mengakui bahwa awal awalnya mereka memang berusaha meniru The Beatles, tapi Koes Plus mengatakan kita orang Indonesia, harus menjadi orang Indonesia, sehingga di album berikutnya Koes Plus membuat album Nusantara, yang isinya tentang tema tema nasionalisme. Ini bisa dilihat juga dari lagu “bukan lautan, hanya kolam susu” atau “batu dilempar jadi tanaman”

Dari negeri Russia, 2 hari lalu Presiden Putin, bak di era orde baru, berpidato yang disiarkan oleh seluruh media Russia, dan ditonton lewat layar lebar di Parlemen daerah, tentang Nasionalisme, Presiden Putin menekankan silakan negara eropa lain meninggalkan nasionalisme, tapi existensi Russia hanya ada melalui nasionalisme,

Tampaknya saat ini dunia memang tidak hanya krisis ekonomi, tapi juga krisis nasionalisme, dan tampaknya krisis ekonomi akibat krisis nasionalisme. Modal yang seharusnya diputar didalam negeri, mulai diparkir di luar negeri. Atau perdagangan yang memilih impor daripada memproduksi sendiri, atau membeli dari hasil produksi sendiri.

Di sisi lain mestinya Abu Rizal Bakrie adalah pengusaha yang paling tahu arti nasionalisme, karena bisnisnya di negara CIS (saya pernah melihat kejayaan bisnis BUMI di negara pecahan Russia), Russia dan pecahannya, pernah tersandung nasionalisme negeri mereka, yaitu penanaman modal dan keuntungan tidak mudah ditarik pulang ke Indonesia. Modal itu gampang ditanamkan, tapi tidak mudah untuk ditarik pulang begitu saja.

Krisis nasionalisme di Indonesia, saya kira memang krisis yang paling serious dibanding krisis ekonomi. Banyak orang kecewa menjadi orang Indonesia, karena pemerintahnya yang menelantarkan rakyat. Namun saya kira solusi dari krisis ekonomi saat ini adalah membangun nasionalisme secara kuat terlebih dahulu.

Saya pikir, awal dari solusi semuanya, kita kembali ke pemikiran Ir. Soekarno, secara intelektual, dari pandangan saya gradasi intelektualitas dan wawasan internasional-nya masih dibawah Hatta, Sjahrir, atau Tan Malaka, tapi dari sisi nasionalisme, Ir. Soekarno yang paling kuat gradasi nasionalisme-nya, sehingga saya ingin mengusulkan ke pemerintah untuk memberi Ir. Soekarno tidak hanya sebagai bapak proklamator Indonesia, tapi juga bapak Nasionalisme Indonesia, sampai seniman sekelas Koes Plus yang semula memasukan ruh musik the Beatles ke Indonesia, menjadi musisi yang memproduksi lagu lagu nasionalisme Indonesia.
——-
wawan@baliooo.com
Creativity, the real power to change the world