Derajad Kreativitas untuk Inovasi atau Invensi
Baca lengkap di: https://baliooo.wordpress.com/2023/10/24/derajad-kreativitas-untuk-inovasi-atau-invensi/
Link yang berkaitan:
Karakter Physics, Relativitas, dan Abiogenesis:
Quantum Dot
Neural Network dan Entanglement
Scientific philosophy, Akulturasi budaya dan Kompleksitas Perspektive Modern Science
Permanent Revolusi Pendidikan
Artificial General Intelligence (AGI)
Signifikansi Inovasi Teknologi
Kreativitas atau saya lebih suka menyebutnya sebagai “radikal breakthrough thinking”, telah banyak mengubah dunia dan peradaban.
Inovasi Ipod, Ipad, Iphone dari Apple, telah mengubah peta kekuatan ekonomi dunia dari dominasi ekonomi material tambang minyak Exxon Mobile, telah diambil alih oleh Apple sejak sekitaran tahun 2012.
Kekuatan ekonomi Apple, valuasinya sekitar 2x GDP negara Indonesia, cash yang mereka punyai, juga hanya sedikit sekitar usd 10b dari cadangan devisa negara sebesar Indonesia dengan 270 juta penduduk.
Selain itu, radikal breakthrough thinking oleh Georges Lemaitre, seorang ilmuwan fisika theorities dan pastor Katolik dari Belgia dalam mengkonsep Big Bang, sebagai proses awal terciptanya alam semesta, hanya butuh sekitar 2 tahun untuk mendapatkan dukungan kuat fundamental math modellingnya dari Alexander Friedmann dari Russia sehingga menjadi konsep saintifik terkuat saat ini terhadap proses terciptanya alam semesta dan menjadi mudah didalam pembuktian saintifiknya.
Selain itu, Abiogenesis, Quantum Dot, sampai perkembangan AI yang sudah berada di fase RLAIF, atau proses trainingnya sudah bisa dilakukan oleh AI sendiri, juga merupakan terobosan luar biasa di ranah teknologi inovasi.
Sebelum abad 19, inovasi dimulai dari science terlebih dahulu, untuk digunakan aplikasinya ke sektor teknologi inovasi, namun di era perkembangan AI yang sangat cepat, petanya telah berubah bahwa teknologi khususnya AI yang akan meng-inovasi science atau melakukan pembuktian hipothesis sangat sulit dan spekulatif seperti Abiogenesis.
Teknovasi – Take u to the Future – https://teknovasi.org
Sponsor – PT. Equnix Business Solutions – https://equnix.asia
Untuk subscribe notifikasi artikel terbaru Teknovasi silakan subscribe ke – https://baliooo.wordpress.com
Catatan Pendek Wawan Setiawan
Selasa, 24 Oktober 2023
“Imagination is more important than Knowledge”
(Albert Einstein)
“Creativity is just connecting things”
(Steve Jobs)
“Creativity, genuine power to change the World”
(Wawan Setiawan)
Tahun 2012, di SBOtv Live Surabaya di jam prime time 19.00-20.00 durasi 1 jam, saya pernah membawakan tema “Science, Technology dan Innovation”
Mungkin banyak yang salah memahami bahwa inovasi hanya berada di ranah teknologi saja.
Inovasi atau breakthrough thinking, di siaran live tersebut saya bahas dimulai dari breakthrough thinking di level science terlebih dahulu, baru kemudian disusul dengan breakthrough thinking di ranah teknologi.
Dasar dari breakthrough inovasi science dan teknologi, tentu harus memahami atau penguasaan ilmunya secara fundamental, penguasaan ilmu tidak harus orang yang sama, konseptornya memang bisa tanpa penguasaan ilmu fundamental, tapi eksekutornya wajib didalam penguasaan ilmu fundamental.
Inovasi paling valuable ekonomi saat ini, adalah inovasi dari Steve Jobs Apple, yaitu Ipod, Ipad, dan Iphone.
Inovasi ini memang membuat valuasi Apple skyrocket mengambil alih Exxon Mobile menjadi perusahaan terbesar di dunia dan sampai sekarang Apple masih menjadi korporasi publik terbesar di dunia dengan kapitalisasi sekitar usd 2.7 T.
Sebagai perbandingan, GDP Indonesia tahun 2022 hanya sekitar usd 1.3 T , atau setengahnya dari Apple.
Apabila diukur dari kekuatan uang cash/cadangan devisa, Indonesia mempunyai sekitar usd 137b, sedangkan Apple 125b, negara Amerika lebih “mengerikan” hanya mempunyai cash sekitar usd 36b.
Sekitar 51% pendapatan Apple disumbang dari penjualan Iphone yang saat ini sudah di versi 15.
Secara sudut pandang inovasi, Steve Jobs boleh dikatakan sangat jenius, membuat sebuah karya “state of the art” menggabungkan teknologi tinggi komunikasi phone, komputasi, kamera digital, alat pemutar musik, cloud, AI Siri, dlsb, ditunjang dengan selera seni-nya.
Inovasi ini mengubah dunia, Android meski lebih besar marketnya, tapi dalam status follower, bahkan UI Android mirip dengan Iphone dan terbukti Samsung terkena denda paten.
Steve Jobs adalah konseptor Innovator teknologi, dengan filosofi bahwa DNA Apple adalah DNA menggabungkan teknologi, seni dan humanisme yang membuat hati kita selalu bernyanyi.
Eksekutornya adalah Steve Wozniak. Di Microsoft, Bill Gates dan Paul Allen sama sama seorang geek IT Teknologi, tapi Paul Allen lebih kuat ranah teknikalnya.
Google, didirikan oleh Larry Page dan Sergey “Mikhailovich” Brin, Brin lebih kuat dalam hal pengembangan teknologi sehingga menjadi komandan Google-X, divisi riset iptek untuk Google dan Negara Amerika secara rahasia.
Namun saat ini, inovasi sudah tidak harus berasal dari science terlebih dahulu, proses “reversible” justru saat ini didominasi oleh ranah teknologi, misal dalam membuktikan proses science Big Bang sekitar 13.8 billion tahun yang lalu menggunakan teknologi partikel accelerator dan collider plus bantuan AI di CERN LHC.
Rencana membuktikan pencarian mundur evolusi dan mutasi beserta membuat artifisialnya, juga sudah ada dengan teknologi AI yang terus berkembang cepat.
Khusus untuk Abiogenesis, sangat sulit karena sudah terjadi perbedaan material yang sangat banyak, pendekatan termungkin adalah menggunakan simulasi AI dengan input data harus seakurat mungkin mensimulasikan material Abiogenesis di sekitar 3.5 4 milliar tahun yang lalu.
Perbedaan mendasar kesulitan dari pembuktian Big Bang dan Abiogenesis adalah Big Bang mempunyai material mendasar golongan besar hanya Fermion dan Boson, sedangkan Abiogenesis membutuhkan material skala makroskopik yang sudah sangat beragam sekali.
Derajad radikalisme “breakthrough thinking”
Saya akan mengulas derajad kreativitas, breakthrough thinking, atau radikalisme thinking yang telah berhasil atau potensial mengubah peradaban masa depan dunia.
a. Invensi Listrik oleh Thomas Alfa Edison dan Nikola Tesla.
Edison mengatakan, invensi adalah suatu kesuksesan dari percobaan ribuan kegagalan. Edison akhirnya berhasil invensi listrik DC (arus searah) sedangkan partnernya Nikola Tesla invensi derajadnya lebih sulit mengkonsep listrik AC (arus bolak balik).
Listrik, sejak 600 tahun sebelum masehi sebenarnya sudah ditemukan oleh Thales dari Yunani.
Selain itu listrik tersedia dari natural alam, selain petir, sampai listrik statis yang juga dimiliki oleh tubuh biologis manusia.
Invensi listrik, tetap harus diakui sebagai invensi sangat luar biasa meski natural alam juga telah menunjukan cara kerjanya.
b. Proses penciptaan alam semesta.
Theory penciptaan alam sebenarnya cukup banyak.
Philosopher seperti Immanuel Kant, membuat karya tentang Nebula didalam menyusun hipotesis proses terciptanya alam.
Selain itu ada juga theory Bintang Kembar.
Namun Big Bang yang mulai dikonsep oleh Georges Lemaitre secara radikal breakthrough thinking, adalah seorang ilmuwan dan pendeta Katolik dari Belgia pada tahun 1920, mempunyai dukungan sangat kuat oleh Alexander Friedmann dari Russia di tahun 1922, karena Friedmann berkontribusi membuat math modelling-nya.
Friedmann sendiri berkontribusi math modelling Big Bang dari General Relativity-nya Albert Einstein yang telah terbit di tahun 1905.
Pandangan kuno bahwa alam semesta static, juga digugurkan oleh radikal breakthrough thinkingnya Einstein yang mengatakan alam semesta terus berkembang/expanding dan saat ini diduga kecepatan expandingnya malah lebih cepat daripada kecepatan cahaya.
c. Theory Abiogenesis.
Alexander Oparin dari Russia, mengawali membuat radikal breakthrough thinkingnya hipotesis di bukunya “Origins of Life” yang terbit pada tahun 1936, mengkonsep bahwa material biologis berasal dari material “mati” lainnya yang terkena sengatan listrik diduga berkekuatan minimal 1 milliar volt pada sekitar 4 miliar tahun yang lalu.
Hipotesis ini memang cukup spekulatif namun kekuatan “breakthrough thinking-nya” sangat kuat.
Ilmuwan sudah mempunyai rencana menggunakan AI Regresi berbasis komputer Quantum atau menggunakan AI berbasis Quantum Neural Network untuk melacak ulang hipotesis ini.
d. Quantum Dot.
Quantum Dot adalah invensi radikal breakthrough thinking dari Alexey Ekimov dari Russia. Quantum Dot adalah material dalam skala ukuran relative di perbatasan antara nano semikonduktor dan Quantum Photonic.
Secara natural, material ini tidak ada, Ekimov mengkonsep Quantum Dot mempunyai 2 karakter berimbang dari makroskopik dan mikroskopik sekaligus dan memang secara skala natural implikasinya akan seperti itu, sehingga karakter photonic dan karakter elektronis menjadi properti dari material Quantum Dot.
Aplikasi umumnya saat ini teknologi LED, LCD, Laser, dan masih banyak lagi.
e. Perkembangan AI.
AI semula dikembangkan dari cara kerja kognisi otak manusia, namun saat ini AI sudah dirancang dengan konsep artifisial jaringan syaraf manusia atau Artificial Neural Network yang elementer dasarnya direpresentasikan oleh Perceptron.
Perkembangan teknologi Komputasi Quantum, bisa jauh lebih mendekati dan sangat cepat didalam simulasi neural network manusia/QNN yg bisa berentangled secara Quantum.
Pemrosesan Perceptron secara Qubit juga telah merepresentasikan simulasi entangled neural neuron manusia secara “real”.
Namun, yg sulit diduga adalah radikal breakghrough thinking bahwa AI telah dirancang dan dikonsep untuk melakukan pendekatan terhadap semua kecerdasan manusia, dari proses human training/RLHF sudah mulai digantikan oleh RLAIF, sampai Deepdreaming atau algoritma Generative Latent Stable Diffusion yang melakukan pendekatan artifisial terhadap kecerdasan seni manusia.
Yang juga radikal breakthrough thinking dari ranah AI, adalah rencana penggunaan AI untuk menganalisa dan melakukan therapi terhadap penyakit mental manusia melalui Brain Computer Interface.
Di masa depan, kita akan jauh lebih banyak menyaksikan radikal breakthrough thinking di ranah science dan teknologi inovasi, sehingga kecerdasan jenis ini, atau kecerdasan kreativitas adalah sudah menjadi kebutuhan kecerdasan “wajib” manusia masa depan.